Yogyakarta, kota yang terkenal dengan pesona budaya dan sejarahnya, ternyata juga menyimpan kekayaan kuliner yang tak kalah menarik. Dari hidangan tradisional yang telah mendunia hingga minuman unik yang mengejutkan, kota ini menawarkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sembilan makanan khas Jogja yang wajib dicoba, mengungkap cita rasa autentik dan keunikan yang menjadikan kuliner Kota Pelajar ini begitu istimewa.
1. Gudeg
Gudeg, hidangan khas Yogyakarta, telah menjadi ikon kuliner yang dikenal tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Makanan ini terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan dan berbagai bumbu rempah selama berjam-jam hingga menghasilkan cita rasa yang khas.
Ada beberapa jenis gudeg yang terkenal, seperti gudeg basah dan gudeg kering. Gudeg basah memiliki tekstur yang lebih lembut dan berair, sementara gudeg kering memiliki tekstur yang lebih padat dan tahan lama. Salah satu tempat yang terkenal dengan gudegnya adalah Gudeg Yu Djum, yang telah berdiri sejak tahun 1950-an dan menjadi tujuan wisata kuliner yang populer.
Cara membuat gudeg membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Proses memasaknya bisa memakan waktu hingga 12 jam atau lebih. Bumbu-bumbu yang digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, kemiri, ketumbar, dan daun salam. Selain itu, gudeg biasanya disajikan dengan pelengkap seperti ayam, telur, dan areh (santan kental).
Bagi yang ingin mencoba membuat gudeg di rumah, Gudeg Pawon bisa menjadi inspirasi. Mereka terkenal dengan teknik memasak tradisional menggunakan tungku kayu yang memberikan aroma khas pada gudeg. Meskipun membutuhkan waktu dan usaha yang tidak sedikit, membuat gudeg sendiri bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan dan memuaskan.
2. Bakpia
Bakpia, juga dikenal sebagai bakpia pathuk, merupakan salah satu oleh-oleh ikonik dari Yogyakarta. Kue kecil berbentuk bulat pipih ini awalnya hanya memiliki isian kacang hijau, namun seiring waktu telah berkembang dengan berbagai varian rasa yang menggugah selera.
Sejarah bakpia di Jogja berawal dari komunitas Tionghoa yang menetap di kawasan Pathuk. Mereka memperkenalkan kue ini yang kemudian diadaptasi dan menjadi favorit masyarakat lokal. Kini, bakpia telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Yogyakarta.
Inovasi dalam pembuatan bakpia terus berkembang. Selain bakpia tradisional, kini ada juga bakpia kukus yang memiliki tekstur lebih lembut. Varian rasa bakpia pun semakin beragam, mulai dari coklat, keju, durian, hingga green tea.
Beberapa toko bakpia terkenal di Yogyakarta yang wajib dikunjungi antara lain Bakpia Pathuk 75, Bakpia Kurnia Sari, dan Bakpia Djava. Masing-masing memiliki ciri khas tersendiri dan telah menjadi tujuan wisata kuliner bagi para pengunjung Kota Pelajar ini.
Dengan popularitasnya yang terus meningkat, bakpia tidak hanya menjadi oleh-oleh legendaris, tetapi juga menjadi simbol kuliner yang memperkaya khasanah makanan tradisional Indonesia.
3. Sate Klatak
Sate Klatak merupakan salah satu kuliner khas Yogyakarta yang terkenal dengan cita rasa uniknya. Berasal dari daerah Imogiri, sate ini memiliki keistimewaan tersendiri dalam cara penyajian dan pembuatannya. Berbeda dengan sate pada umumnya, Sate Klatak menggunakan tusukan dari jeruji sepeda bekas, yang memberikan sentuhan khas pada tekstur dagingnya.
Cara membuat Sate Klatak cukup sederhana namun membutuhkan keahlian khusus. Daging kambing yang telah dipotong-potong ditusuk menggunakan jeruji sepeda, kemudian dipanggang di atas bara api. Yang membedakan Sate Klatak dari sate lainnya adalah bumbu yang digunakan. Bumbu sate klatak hanya terdiri dari garam kasar yang ditaburkan pada daging selama proses pemanggangan, tanpa bumbu-bumbu tambahan lainnya.
Sejarah Sate Klatak konon berawal dari kreativitas para abdi dalem Keraton Yogyakarta yang mencari cara untuk mengolah daging kambing dengan cara yang sederhana namun tetap lezat. Nama “klatak” sendiri diambil dari suara daging yang berbunyi “klatak-klatak” saat dipanggang di atas bara api.
Sate Klatak Imogiri kini telah menjadi ikon kuliner Yogyakarta yang wajib dicoba oleh para wisatawan. Kelezatan dagingnya yang empuk dan aroma khas dari proses pemanggangannya menjadikan Sate Klatak sebagai hidangan yang tak terlupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.
4. Mie Lethek
Mie Lethek merupakan salah satu kuliner khas Bantul, Yogyakarta, yang memiliki keunikan tersendiri. Berbeda dengan mie pada umumnya, mie lethek memiliki tekstur yang lebih kasar dan berwarna abu-abu gelap. Hal ini disebabkan oleh bahan utamanya yang terbuat dari tepung gaplek atau singkong kering.
Proses pembuatan mie lethek cukup rumit dan membutuhkan keahlian khusus. Bahan-bahan yang digunakan meliputi tepung gaplek, air, dan garam. Adonan kemudian diolah menggunakan alat tradisional hingga membentuk untaian mie yang khas. Tekstur kasar dan warna gelap mie lethek justru menjadi daya tarik utamanya.
Mie lethek biasanya disajikan dengan berbagai pilihan kuah, seperti kuah bening, kuah santan, atau bahkan kering. Hidangan ini sering dilengkapi dengan tambahan sayuran, potongan ayam, atau telur. Beberapa warung mie lethek terkenal di Bantul yang wajib dikunjungi antara lain Warung Mie Lethek Mbah Mendes dan Mie Lethek Bu Tumini.
Bagi yang ingin mencoba membuat mie lethek di rumah, perlu diingat bahwa prosesnya membutuhkan kesabaran dan keterampilan. Namun, dengan bahan-bahan sederhana dan teknik yang tepat, Anda bisa menghasilkan mie lethek yang autentik dan lezat.
5. Oseng-oseng Mercon
Oseng-oseng Mercon adalah salah satu makanan khas Jogja yang terkenal dengan cita rasa pedasnya yang menggoda. Hidangan ini pertama kali dipopulerkan oleh Bu Narti, sehingga sering disebut juga sebagai oseng-oseng mercon bu narti. Nama “mercon” sendiri berasal dari sensasi pedas yang dihasilkan, seolah-olah meledak di mulut seperti petasan.
Resep oseng-oseng mercon biasanya menggunakan bahan utama berupa daging sapi, terutama bagian tetelan atau koyor, yang dimasak bersama bumbu-bumbu pedas seperti cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan rempah-rempah lainnya. Proses memasaknya mirip dengan teknik oseng pada umumnya, yaitu ditumis dengan minyak panas hingga bumbu meresap.
Yang menarik, oseng mercon memiliki beberapa level kepedasan yang bisa dipilih sesuai selera. Mulai dari level rendah untuk yang tidak terlalu kuat dengan pedas, hingga level ekstrem yang bisa membuat berkeringat dan kepedasan.
Seiring perkembangannya, kini muncul berbagai variasi oseng mercon yang menggunakan bahan dasar berbeda, seperti oseng mercon ayam, oseng mercon cumi, bahkan oseng mercon vegetarian untuk memenuhi selera berbagai kalangan. Namun, versi klasik dengan daging sapi tetap menjadi favorit banyak orang.
6. Geplak
Geplak merupakan salah satu makanan khas Jogja yang terkenal, khususnya dari daerah Bantul. Cemilan manis ini terbuat dari parutan kelapa yang dicampur dengan gula pasir atau gula jawa, kemudian dibentuk bulat pipih dan dikeringkan. Proses pembuatan geplak cukup sederhana, namun membutuhkan ketelitian untuk mendapatkan tekstur yang pas.
Cara membuat geplak melibatkan beberapa langkah, mulai dari memarut kelapa, mencampur dengan gula, memasak adonan hingga kental, lalu membentuk dan mengeringkannya. Meskipun resep dasarnya sederhana, banyak produsen geplak yang telah mengembangkan berbagai varian rasa untuk memenuhi selera konsumen modern.
Saat ini, geplak hadir dalam beragam varian rasa yang menggugah selera. Selain rasa original kelapa, Anda bisa menemukan geplak dengan rasa coklat, strawberry, pandan, durian, dan bahkan rasa-rasa unik lainnya. Variasi warna yang menarik juga menambah daya tarik visual cemilan ini.
Bagi yang ingin mencicipi atau membeli geplak sebagai oleh-oleh, ada beberapa toko geplak terbaik di Yogyakarta yang bisa dikunjungi. Toko-toko ini umumnya menawarkan berbagai varian rasa dan kemasan yang menarik, cocok untuk dijadikan buah tangan khas Jogja.
Geplak tidak hanya menjadi cemilan lezat, tetapi juga mewakili kekayaan kuliner dan budaya Yogyakarta. Kelezatan dan keunikannya menjadikan geplak sebagai salah satu Makanan Khas Jogja yang patut dicoba dan dilestarikan.
7. Brongkos
Brongkos merupakan salah satu Makanan Khas Jogja yang patut dicoba. Hidangan ini adalah sup daging yang kaya akan rempah-rempah, memberikan cita rasa yang unik dan menggugah selera. Sejarah brongkos konon berasal dari masa penjajahan Belanda, ketika penduduk lokal menciptakan hidangan ini sebagai adaptasi dari sup daging Eropa.
Salah satu tempat terkenal untuk menikmati brongkos adalah brongkos warung handayani, yang telah menjadi ikon kuliner di Yogyakarta. Warung ini menawarkan brongkos dengan cita rasa autentik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Bagi yang ingin mencoba membuat sendiri, resep brongkos jogja umumnya terdiri dari daging sapi, kelapa parut, kacang merah, dan berbagai rempah seperti ketumbar, jinten, dan daun salam. Proses memasaknya membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memastikan daging menjadi empuk dan rempah meresap sempurna.
Terdapat beberapa variasi brongkos yang bisa ditemui, seperti brongkos ayam atau brongkos kambing. Masing-masing variasi memiliki keunikan tersendiri, namun tetap mempertahankan ciri khas sup kental yang kaya rempah. Brongkos biasanya disajikan dengan nasi putih dan taburan bawang goreng, menjadikannya hidangan yang mengenyangkan dan cocok untuk dinikmati kapan saja.
8. Jadah Tempe
Jadah Tempe merupakan salah satu Makanan Khas Jogja yang memadukan kelezatan ketan dan tempe dalam satu hidangan. Makanan ini terkenal di daerah Kaliurang, sebuah kawasan wisata di lereng Gunung Merapi. Jadah tempe kaliurang telah menjadi ikon kuliner yang wajib dicoba saat berkunjung ke daerah tersebut.
Sejarah jadah tempe belum dapat dipastikan, namun hidangan ini telah menjadi bagian dari warisan kuliner Yogyakarta selama beberapa generasi. Cara membuat jadah tempe cukup sederhana, namun membutuhkan keahlian khusus untuk mendapatkan tekstur yang tepat. Ketan yang telah dimasak dicampur dengan parutan kelapa dan garam, kemudian dikukus kembali hingga padat. Sementara itu, tempe diiris tipis, dibumbui, dan digoreng hingga kering dan renyah.
Bagi yang ingin mencicipi jadah tempe, terdapat beberapa warung jadah tempe terkenal di sekitar Kaliurang dan Yogyakarta. Hidangan ini biasanya disajikan dengan sambal kacang yang gurih dan pedas, menambah cita rasa yang khas dan menggugah selera.
Jadah tempe bukan hanya sekedar makanan, tetapi juga mencerminkan kearifan lokal dalam mengolah bahan-bahan sederhana menjadi hidangan yang lezat dan bergizi. Kombinasi unik antara ketan yang lembut dan tempe yang renyah menjadikan jadah tempe sebagai pengalaman kuliner yang tak terlupakan bagi para pecinta makanan tradisional.
9. Es Semlo
Es Semlo merupakan salah satu Makanan Khas Jogja yang berasal dari Keraton Yogyakarta. Dessert segar ini memiliki sejarah panjang dan masih dinikmati hingga saat ini. Es Semlo terdiri dari beberapa bahan-bahan sederhana namun menyegarkan.
Bahan-bahan es semlo meliputi pisang raja yang dikukus, santan, gula merah cair, es serut, dan taburan nangka. Cara membuat es semlo cukup mudah. Pertama, pisang raja dikukus hingga matang. Kemudian, siapkan santan dan gula merah cair secara terpisah. Sajikan pisang kukus dalam mangkuk, siram dengan santan dan gula merah, tambahkan es serut, dan taburi dengan potongan nangka.
Es Semlo Keraton Yogyakarta ini menawarkan perpaduan rasa manis, gurih, dan segar yang unik. Tekstur lembut pisang kukus berpadu sempurna dengan kelezatan santan dan gula merah. Es serut memberikan kesegaran, sementara nangka menambah aroma dan rasa yang khas.
Meskipun berasal dari lingkungan keraton, kini Es Semlo dapat dinikmati oleh masyarakat umum di berbagai warung dan restoran di Yogyakarta. Hidangan ini menjadi bukti nyata kekayaan kuliner tradisional Indonesia yang patut dilestarikan.